twitter
    Find out what I'm doing, Follow Me :)

Saturday, January 9, 2010

Oleh Bambang Sudiro.

Kecelakaan Lion Air

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Jakarta - KNKT (Komisi Nasional Keselatan Transportasi) belum belum bisa menyimpulkan bahwa pilot pesawat Lion Air mendaratkan pesawat di tengah landasan. Itu baru sebatas kesaksian. Kotak hitam akan memperlihatkan bagaimana sebenarnya pendaratan itu dilakukan. "KNKT belum bisa mengatakan pilot melandas separo landasan, itu baru saksi yang mengatakan dan perlu didalami dalam pembacaan black box," kata Ketua KNKT Setio Rahardjo kepada wartawan setelah melaporkan temuan KNKT terhadap kecelakaan pesawat Lion Air kepada Menteri Perhubungan di kantor Departemen Perhubungan, Jl. Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (3/12/2004). Menurut Setio, cuaca memiliki kontribusi terbesar penyebab kecelakaan Lion Air. Pasalnya, sang pilot saat itu tidak melaporkan adanya kerusakan sistem saat pesawat mendarat. "Cuaca memang berkontribusi paling besar, tetapi kita tidak menyalahkan cuaca karena pilot melaporkan posisi terakhir runway insight. Peraturan sekarang penentuan mendarat atau tidak pada saat cuaca buruk diserahkan kepada pilot. Kami merekomendasikan bandara Solo dievaluasi," kata Setio. Sebelumnya dalam jumpa pers di Solo, KNKT menyampaikan kemungkinan bahwa pesawat Lion Air MD-82 mendarat di tengah, bukan di ujung landasan Bandar Udara Adi Sumarmo, Solo, Selasa (30/12/2004) lalu. Hal ini didasari atas hasil investigasi yang menunjukkan bahwa roda belakang pesawat menjejak landasan pada lintasan 1.200-1.300 meter di landasan sepanjang 2.600 meter. Empat Kesimpulan Sementara KNKT Kepada wartawan di kantor Departemen Perhubungan, Setio juga menjelaskan, ada empat kesimpulan yang dihasilkan KNKT. Pertama, saat pendaratan cuaca dalam keadaan hujan dengan batas pandang marginal. Kedua, saat pendaratan, pilot tidak melaporkan ada kerusakan sistem. Ketiga, permukaan landasan 26 dalam keadaan basah, terdapat genangan air yang hampir menutupi sebagian besar landasan. Keempat, penelitian dilakukan lebih dalam oleh KNKT dan telah menemukan kotak hitam yang akan dikirim ke AS. "Besok ke Solo karena ada tim dari Amerika berjumlah tiga orang, satu dari NTSB, Federasi Penerbangan Sipil AS dan satu dari pabrik pembuatnya. Mereka datang pukul 09.45 WIB," Pada kesempatan itu, Setio memaparkan hasil laporan KNKT tentang kondisi pesawat Lion pasca kecelakaan. Pertama, kondisi pesawat pasca kecelakaan terdapat kerusakan di kokpit. Seluruh instrumen yang berada di kokpit tidak terlihat lagi. Keadaan dan body pesawat bengkok tiga alur, kiri depan dan bawah pesawat terkelupas hingga tiga bagian. Kedua, sayap pesawat rusak dan bengkok. "Itulah yang menyebabkan korban banyak terutama penumpang bangian depan," ujarnya. Selanjutnya, ketiga seluruh pesawat dinyatakan rusak berat tidak bisa diperbaiki.

B. Perumusan Masalah
l . Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka menurut penulis faktor-faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya kecelakaan anatara lain adalah :
a. saat pendaratan cuaca dalam keadaan hujan dengan batas pandang marginal
b. saat pendaratan, pilot tidak melaporkan ada kerusakan sistem
c. permukaan landasan 26 dalam keadaan basah, terdapat genangan air yang hampir menutupi sebagian besar landasan.

2. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi permasalahan diatas, maka dalam proposal ini penulis hanya membatasi pembahasan pada pengaruh terjadinya kecelakaan
3. Pokok Masalah
Penelitian ini akan membahas hal-hal yang berkaitan dengan :
a. Bagaimana kegiatan yang dilakukan oleh KNKT?
b. Bagaimana produktivitas kerja dari KNKT ?
c. Bagaimana pengaruh yang dihasilkan oleh penelitian KNKT ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian :
a. Untuk mengetahui bagaimana, penyebab terjadinya kecelakaan.
b. Untuk mengetahui bagaimana produktivitas kerja dari KNKT.
c. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh dari factor cuaca atau human error sehingga terjadinya kecelakaan.
2. Manfaat Penelitian :
a. Untuk Penulis,
Menambahah wawasan penulis khususnya mengenai metode penelitian dan penerapan keilmuan di dalam program studi S1 Manajemen Transpor Udara.
b. Untuk Objek Penelitian,
Mudah-mudahan dapat menjadi informasi tambahan bagi perusahaan khususnya di bidang pengembangan sumber daya manusia dan dalam rangka peningkatan kualitas kerja.

c. Untuk Lembaga STMT Trisakti
Dapat menambah informasi sebagai bahan acuan dan referensi dalam rangka penelitian lebih lanjut dengan topik yang sama, sehingga kekurangan yang ada dalam penelitian ini dapat diperbaiki.

D. Metodologi Penelitian
1. Metode Pengumpulan Data
a. Penelitian Lapangan (Field Research)
Merupakan data yang diperoleh secara langsung pada obyek penelitian, melalui :
1) Observasi.
Yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mengadakan peninjauan ke tempat objek penelitian, dan memperoleh data melalui pengamatan-pengamatan.
2) Wawancara.
Dalam hal ini mengadakan wawancara atau tanya jawab dengan pimpinan, pejabat. yang ada dibawahnya serta karyawan, dan pelanggan lainnya, mengenai masalah yang dibahas penyusun.
3) Angket
Metode ini adalah suatu proses untuk memperoleh keterangan dari karyawan PT LION AIR Indonesia melalui lembaran koesioner sebanyak 50 dan yang kembali 34 dari yang kembali di ambil sample sebanyak 30.
b. Penelitian Kepustakaan (Library Research )
Penelitian kepustakaan ini dilakukan dengan cara mempelajari data sekunder yaitu melalui buku-buku, literatur-literatur, teks book, majalah, dan laporan lain mengenai masalah penelitian ini baik dengan wawancara maupun koesioner.
2. Teknik Analisis Data
Dalam melakukan analisis data yang diperoleh dari koesioner, setiap pertanyaan yang dilakukan akan diberi bobot nilai dengan menggunakan sklala 5 tingkat (skala likert). Respon terhadap pendidikan dan pelatihan terhadap produktivitas akan diberi bobot sebagai berikut :
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak setuju
e. Sangat tidak setuju
Teknik analisis yang akan digunakan penulis dalam skripsi ini dilakukan melalui pendekatan-pendekatan statistik seperti dibawah ini :
a. Analisa Regresi Linear Sederhana
Untuk menganalisis data dari dua variabel berbeda fungsi, dimana data pertama sebagai variabel bebas Pendidikan dan Pelatihan (X) dan variabel kedua sebagai variabel terikat Produktivitas Kerja (Y), maka digunakan analisis statistik dengan rumus : (J. Supranto, 2001 ; 208)
sebagai berikut :
Y = a + bX
Untuk mengetahui nilai a dan b digunakan rumus :
a =
b =
Dimana : X = variabel bebas (Jumlah Peserta Diklat)
Y = Variabel terikat (Produktivitas Kerja)
a = Konstanta
b = Koefisien Regresi
b. Koefisien Korelasi
Untuk mengetahui kedekatan hubungan antara Pendidikan dan Pelatihan dengan Produktivitas Kerja Karyawan Divisi Kargo Domestik digunakan rumus (J. Supranto, 2001 ; 208) sebagai berikut :
r =
Nilai koefisien paling sedikit adalah -1 dan paling besar adalah 1
Dengan demikian apabila r = koefisien korelasi, maka nilai r adalah diantara -1 < r =" +l" r =" 0" r =" -1" kp =" r2"> 0 ada hubtmgan antara X (Pendidikan dan Pelatihan) dengan (Produktivitas Kerja Karyawan) signifikan.
2) Untuk mendapatkan nilai thitung digunakan rumus :
thit = r
3) Untuk mengetahui nilai ttabel digunakan tabel distribusi t pada =0.05;df=n-2

4) Kesimpulan uji hipotesis
Untuk menentukan apakah hipotesis diterima atau ditolak maka perlu dibandingkan dengan ketentuan sebagai berikut :
a). Jika thitung < ho =" diterima," h1 =" ditolak."> ttabel, maka Ho = ditolak, H1 = diterima. Artinya Variabel X mempunyai hubungan yang signifikan terhadap Variabel Y.


E. Hipotesis
Dalam penelitian ini penulis menggunakan hipotesis yang menduga terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara Pendidikan dan Pelatihan dengan Produktivitas Kerja Karyawan Divisi Kargo Domestik pada PT. Garuda Indonesia tahun 2007.

F. Sistematika Penulisan
Untuk mendapatkan gambaran singkat mengenai materi yang dibahas dalam penulisan skripsi ini, penulis menyusun sistematika pembahasan sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, hipotesis serta sistematika penulisan proposal.
BAB II : LANDASAN TEORI
Bab ini berisikan teori-teori dan definisi tentang pengertian penyebab terjadinya kecelakaan pada pesawat Lion Air.





BAB III : GAMBARAN UMUM PT. LION AIR INDONESIA
Bab ini menguraikan secara singkat gambaran umum tentang sejarah singkat perusahaan, organisasi dan manajemen perusahaan, serta bidang usaha perusaliaan.
BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini dibahas analisis terjadinya kecelakaan pada pesawat Lion Air
BAB V : PENUTUP
Dalam bab ini dimuat kesimpulan dan saran yang merupakan persyaratan singkat yang diambil dari pembahasan dan penelitian serta sumbangan pemikiran yang dapat dari hasil penelitian.






No comments:

Post a Comment