twitter
    Find out what I'm doing, Follow Me :)

Saturday, January 9, 2010

Oleh Metty Prima Arani

PROSPEK BISNIS PENERBANGAN PT SRIWIJAYA AIR

RUTE JAKARTA – SINGAPURA

TAHUN 2009


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kebutuhan adalah keadaan dari perasaan kekurangan, keinginan merupakan kebutuhan manusia yang terbentuk oleh budaya dan kepribadian seseorang. Keinginan terbentuk oleh masyarakat dan dipaparkan dalam bentuk objek yang bisa memuaskan kebutuhan. Ketika didukung oleh daya beli, keinginan menjadi permintaan (demand). Mengingat keinginan dan sumber dayanya, manusia menuntut manfaat produk yang memberi tambahan pada nilai dan kepuasan yang paling tinggi.

Begitu juga permintaan pada jasa transportasi, penumpang atau pengguna jasa memerlukan nilai dan kepuasan yang tinggi pula, pada permintaan jasa transportasi yang harus diperhatikan perusahaan yaitu.

1. Kebutuhan akan jasa transportasi udara ditentukan oleh penumpang dan jenis barang yang akan diangkut dari suatu tempat ke tempat lain.

2. Permintaan jasa transportasi udara merupakan kebutuhan jasa transportasi tersebut oleh pengguna jasa bukanlah disebabkan karena pengguna jasa tersebut memiliki tujuan untuk naik moda transportasinya akan tetapi ada tujuan lain yang lebih penting di tempat lainnya.

Bisnis transportasi merupakan sebuah peluang bisnis yang terbuka sangat lebar. Tak dapat dielakkan, sepanjang masa manusia selalu membutuhkan ini. Transportasi udara pun semakin dibutuhkan dengan semakin dinamisnya kehidupan masyarakat. Dua hal yang merupakan dasar kebutuhan akan transportasi udara, perjalanan lintas lintas kota/propinsi bahkan lintas negara menjadi lebih cepat namun tidak mahal.

Maskapai nasional maupun maskapai asing berbondong-bondong mengapai konsumen yang akan melakukan perjalanan lewat udara ini khususnya untuk penumpang Indonesia yang meningkat tiap tahunnya baik perjalanan ke berbagai daerah di Indonesia maupun pelbagai negara lain.

Beberapa tahun belakangan ini krisis global sedang melanda seluruh dunia tidak terkecuali Indonesia, hal ini mengguncang setiap negara dari segala aspek baik politik hingga perekonomian negara. Dengan krisis global yang terjadi sekarang ini mempengaruhi semua kalangan masyarakat baik dari masyarakat tingkat atas hingga kalangan tingkat menengah, krisis global mempengaruhi daya beli masyarakat sehingga terjadi penurunan penggunaan barang/jasa tertentu, khususnya penggunaan jasa transportasi walaupun mobilitas pemakai jasa transportasi dari tahun ke tahun secara keseluruhan selalu meningkat.

Hal ini tidak menutup kemungkinan adanya penurunan penggunaan jasa transportasi, yakni pada transportasi udara dikarenakan harga minyak dunia yang tidak signifikan serta nilai pertukaran mata uang Indonesia terhadap kurs dolar yang berpengaruh terhadap harga bahan bakar. Harga bahan bakar pesawat udara yang dikeluarkan perusahaan akibat adanya kenaikan harga minyak dunia menjadi lebih besar, sehingga mengakibatkan para pengguna jasa ini sering kali menimbang penggunaan pesawat terbang bila tariff tiket naik. Pertimbangan yang dilakukan konsumen ini sering kali mengakibatkan penurunan pemakaian jasa transportasi udara.

Krisis global yang terjadi tidak mematahkan keinginan para perusahaan penerbangan untuk memajukan bisnis penerbangan, dengan optimis para maskapai penerbangan ini melakukan startegi-strategi agar mobilitas penumpang yang mengalami kemajuan dari tahun ke tahun ini tetap merupakan pasar yang hendak mereka raih, salah satunya adalah strategi yang telah dan akan diterapkan serta kesungguhan pelaksanaannya oleh masing-masing maskapai yaitu penambahan armada untuk mendukung pengembangan bisnis dan peningkatan pelayanan.

Pengembangan bisnis yang ditunjang dengan penambahan armada diperuntukan dalam hal penambahan frekuensi penerbangan pada pasar yang potensial yaitu daerah-daerah yang memiliki load factor lebih dari 75% serta penambahan rute baru yang akan meningkatkan pendapatan perusahaan. Pada pengembangan bisnis yang dilakukan perusahaan penerbangan harus melihat kebutuhan dan keinginan dari penggunanya agar bisnis yang ingin dikembangkan mendapat tujuan yang diinginkan oleh perusahaan yaitu pendapatan yang lebih bagi masing-masing perusahaan.

Dalam hal pengembangan bisnis dan peningkatan pelayanan penumpang Indonesia khususnya, PT Sriwijaya Air merencanakan pembukaan rute-rute baru dengan mengincar rute komuter dan rute luar negeri. Pembukaan rute Palangkaraya – Kuching- Palangkaraya yang belum lama ini dibuka sudah mendapat segmen pasar tersendiri walaupun frekuensi yang dilakukan hanya seminggu sekali, serta keberhasilan PT Sriwijaya Air membuka penerbangan perintis Jakarta-Malang, pulang-pergi, telah membuka mata perusahaan penerbangan Sriwijaya Air untuk membuka penerbangan perintis sejenis, terutama jalur-jalur wisata potensial.

Pada penambahan rute dalam pengembangan bisnisnya hingga rute Internasional, belum lama ini tanggal 18 Desember 2008 PT Sriwijaya Air mengoperasikan rute baru Jakarta - Singapura, hal ini menunjukan bahwa PT Sriwijaya Air mampu bersaing dengan maskapai penerbangan lainnya walaupun pada rute Jakarta-Singapura ini sudah banyak maskapai yang melayani ini baik maskapai penerbangan domestic maupun maskapai penerbangan asing, keberhasilan pembukaan rute-rute baru yang diperoleh maskapai penerbangan yang berdiri tahun 2003 ini akan diperluas hingga kawasan Asia Tenggara dan China.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam dan mengemukakan dalam bentuk sebuah skripsi dengan judul : “PROSPEK BISNIS PENERBANGAN PT SRIWIJAYA AIR RUTE JAKARTA – SINGAPURA TAHUN 2009”

B. Perumusan Masalah

1. Identifikasi masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, penulis akan mengidentifikasikan masalah yaitu sebagai berikut.

a. Permintaan penumpang menurun akibat pengaruh krisis global.

b. Persaingan yang tinggi pada rute Jakarta – Singapura.

c. Keterbatasan armada pada pelayanan rute Jakarta-Singapura.

d. Frekuensi penerbangan yang sedikit.

e. Promosi rute Jakarta-Singapura yang kurang maksimal dilakukan PT Sriwijaya Air.

2. Pembatasan Masalah

Dari uraian latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang ada maka penulis membatasi masalah pada prospek penerbangan PT Sriwijaya Air pada rute Jakarta-Singapura tahun 2009.

3. Pokok masalah

a. Bagaimanakah tingkat kebutuhan penumpang (demand) akan rute Jakarta-Singapura tahun 2008?

b. Bagaimanakah prospek bisnis penerbangan rute Jakarta – Singapura PT Sriwijaya Air tahun 2009?

c. Bagaimanakah rencana pemasaran yang dilakukan PT Sriwijya Air dalam persaingan rute Jakarta-Singapura tahun 2009?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berkaitan dengan permasalahan yang menjadi latar belakang penelitian maka tujuan dari penelitian ini adalah

a. Untuk mengetahui dan menganalisis tingkat kebutuhan penumpang (demand) akan rute Jakarta-Singapura tahun 2008.

b. Untuk mengetahui dan menganalisis prospek bisnis PT Sriwijaya Air pada rute Jakarta – Singapura tahun 2009.

c. Untuk mengetahui dan menganalisis rencana pemasaran yang dilakukan PT Sriwijaya Air dalam persaingan rute Jakarta-Singapura tahun 2009.

2. Manfaat Penelitian

a. Bagi Penulis

sebagai media untuk mengetahui lebih dalam tentang bidang yang diteliti, sehingga menambah pengetahuan tentang operasional dan segi marketing dalam hal ini analisis rute ini.

b. Bagi Perusahaan

sebagai bahan masukan yang bermanfaat bagi perusahaan dan mampu meningkatkan produktivitas perusahaan dalam pengembangan bisnis.

c. Bagi Lembaga

Penelitian dapat dijadikan sebagai informasi tambahan dan ilmu pengetahuan tentang analisis rute pada prospek bisnis rute Jakarta-Singapura PT Sriwijaya Air untuk masyarakat serta adik –adik kelas dalam proses belajar untuk dapat dijadikan sebagai acuan dalam proses pembelajaran dan pengembangan pendidikan.

D. Metodologi penelitian

1. Jenis dan Sumber Data

Jenis data secara umum dapat dikategorikan menjadi data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif adalah nilai dari peubah-peubah yang tidak dapat dinyatakan dalam angka-angka, sedangkan data kuanitatif adalah nilai dari peubah yang dapat dinyatakan dengan angka-angka.

Dalam penelitian ini penulis mengunakan jenis data kuantitatif yang paling umum digunakan yaitu data nominal merupakan data yang menggambarkan keadaan nominal objek penelitian.

Sumber data yang digunakan penulis adalah data sekunder, pada data sekunder ini penulis memperoleh data secara tidak langsung dari objek peneliti. Data sekunder dibagi menjadi dua kelompok menurut sumbernya yaitu data internal yang tersedia ditempat penelitian dilakukan, dan data eksternal yang merupakan data perolehan dari pihak luar.

2. Populasi dan Sampel

Populasi merupakan keseluruhan objek penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda, hewan, tumbuhan, gejala, nilai tes, peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu dalam suatu penelitian. Populasi yang digunakan penulis dalam penelitian ini meliputi:jumlah penumpang, tipe pesawat yang digunakan, yang semuanya ini terangkum pada market share PT Sriwijaya Air.

Sampel adalah bagian dari populasi yang menjadi sumber data sebenarnya dalam suatu penelitian. Sample yang digunakan berupa data market share selama periode tahun 2006 hingga 2008.

3. Metodologi Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan beberapa cara tergantung pada instrumen yang digunakan dan sumber datanya (Kountur, 2007 : 177).

Metode pengumpulan data meliputi:

a. Penelitian Lapangan (Field Research)

Survei yaitu metode pengumpulan data yang menggunakan instrumen kuesioner atau wawancara untuk mendapatkan tanggapan dari responden, dalam hal ini pihak perusahaan yang bersangkutan.

1) Interview/ wawancara, merupakan alat pengumpul data untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya yaitu wawancara pihak yang berwenang pada perusahaan tersebut.

2) Observasi yaitu teknik pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan terhadap perusahaan atau on the spot pada PT Sriwijaya air yang menjadi objek penelitian penulis.

b. Penelitian Kepustakaan

Pengumpulan data dengan menggunakan riset kepustakaan yang berupa data sekunder, yaitu dilakukan dengan memgumpulkan data-data dari bahan-bahan literatur segala informasi secara tertulis dalam bentuk teks book dan sumber-sumber lainnya yang relevan dengan judul skripsi serta berhubungan dengan masalah yang diteliti.

E. Teknik Analisis Data

Untuk menganalisis dan membahas perumusan yang diteliti, penulis melakukan analisis rute terhadap penerbangan rute Jakarta-Singapura.

Penelitian ini menggunakan alat analisis

1. Analisis Deret Berkala

Menurut Suharyadi (2003:168), peramalan permintaan akan produk dan jasa diwaktu mendatang dan bagian-bagiannya sangat penting dalam perencanaan dan pengawasan produksi. Peramalan yang baik adalah esensial untuk efisiensi operasi-operasi manufacturing dan produksi jasa

Secara garis besar Analisis Deret Berkala bertujuan untuk:

1. Mengetahui keadaan suatu nilai variable dari waktu ke waktu (fluktuasi).

2. Untuk memprediksi atau meramal pertumbuhan nilai variable dari waktu ke waktu.

3. Sebagai alat untuk mengambil keputusan

Pada analisis Deret Berkala ada empat kelompok yaitu Trend Linier, Fluktuasi Siklis, Variasi Musim, dan gerak tak beraturan.

Penulis hanya membatasi pembahasan hanya pada Trend Linear dengan Metode Least Square yaitu metode dengan menggunakan koding.

Rumus Trend Linier

Yt = a + b X

a =

b =

dimana :

Yt adalah nilai trend untuk periode tertentu

a : nilai Yt jika X=0 atau nilai Yt pada periode tertentu

b : kemiringan garis trend artinya besarnya perubahan Yt jika terjadi pada satu besaran periode tertentu

x : kode periode waktu

n : banyaknya pasangan data

2. Koefisien Korelasi

Menurut Suharyadi (2003:461) koefisien korelasi digunakan untuk melihat ada tidaknya keeratan atau hubungan antara variable X (independent) dan variable Y (dependen) maka digunakan koefisien korelasi product moment dengan rumus:

n ∑XY - ∑X . ∑Y

√n∑X2 – (∑X)2 √n∑Y2 – (∑Y)2

r =

Koefisien Korelasi mempunyai nilai antara -1 sampai 1, hasil dari r dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. jika r = 0 atau dekat nol artinya tidak ada hubungan antara variable X dan variable Y atau hubungan sangat lemah sekali.

2. jika r = + 1 atau mendekati positif satu, artinya ada hubungan antara variable X dan Y sangat kuat dan positif.

3. jika r = - 1 atau mendekati minus 1, artinya ada hubungan antara varianel X dan Y sangat kuat tapi negative.

3. Analisis Titik Impas

Pada dasarnya untuk memproduksi jasa angkutan udara, maka perusahaan penerbangan harus mengeluarkan biaya operasi langsung maupun biaya operasi tidak langsung. Menurut Nur Nasution (2004:280) Titik pulang pokok (Break Even Point) yaitu keadaan di mana perusahaan tidak mengalami kerugian maupun keuntungan atau biaya yang dikeluarkan sama dengan pendapatan. Hal ini merupakan dasar minimal atau tahap pendahuluan bagi suatu perusahaan dalam menetapkan biaya atas pengoperasian pesawat pada suatu rute yang akan diterbanginya.

Peranan BEP pada suatu perusahaan penerbangan adalah sebagai berikut.

1. sebagai alat untuk merencanakan penjualan minimal yang harus dicapai.

2. menganalisis pengaruh perubahan komposisi penjualan bagi perusahaan yang mengoperasikan lebih dari satu tipe pesawat.

3. perencanaan kas.

4. pemilihan pesawat terbang

a. Pendekatan rumus BEP:

BEP (unit) =

b. pendekatan Grafik

Grafik I.1

Kondisi Break Even Point

Biaya

Pendapatan

Pendapatan


BEP (value )

Biaya tetap

BEP ( volume ) Jumlah Muatan

Sumber: Ellen Christina Anggaran Perusahaan 2001

5. Sistematika Penulisan

Dalam sistematika penulisan skripsi ini, penulis membagi ke dalam 5 (lima) Bab, dimana masing-masing bab saling berkaitan, sehingga akan menjadi satu kesatuan yang utuh.

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini menguraikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistimatika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini membahas tentang teori-teori untuk mendukung penulisan ini antara lain pengertian tentang rute, marketing, strategi perusahaan penerbangan dan membahas teori-teori lain yang berkaitan dengan variable penelitian yang digunakan.

BAB III GAMBARAN UMUM PT Sriwijaya Air

Bab ini akan menjelaskan tentang objek dimana penulis melakukan penelitian yang dimulai dari sejarah singkat, struktur organisasi, manajemen serta kegiatan usaha dan interaksi PT Sriwijaya Air dengan konsumen.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Bab ini membahas tentang masalah-masalah yang terdapat dalam perumusan masalah mengenai analisis rute, analisis Break Event Point, market share pada rute Jakarta- Singapura, pemasaran yang dilakukan PT Sriwijaya Air.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan penutup dari seluruh pembahasan dalam skripsi ini yang didalamnya terdapat kesimpulan dari hasil penelitian serta saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi perusahaan pada khususnya dan pembaca skripsi ini pada umumnya.


1 comment:

  1. mba, saya boleh minta tolong dsharing data untuk struktur organisasinya sriwijaya air ini ga?plis?thx b4

    ReplyDelete