“Analisis Strategi dalam meningkatkan jumlah penumpang pada Royal Brunei Airlines rute Jakarta-Bandar Seri Begawan tahun 2009”
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang Masalah
Bangsa
Dibandingkan dengan transportasi lainnya yaitu darat dan laut, transportasi udara memang memiliki beberapa keunggulan. Teknologi yang canggih, kecepatan yang sangat tinggi serta didukung dengan para crew yang professional menjadikan transportasi udara sebagai primadona dunia transportasi saat ini. Terbukti dengan pesatnya pertumbuhan industri jasa penerbangan yang tampak dari banyaknya jumlah pesawat dan total jumlah penumpang yang dilayani.
Kemajuan zaman serta perkembangan teknologi yang semakin pesat berdampak pada industri penerbangan yaitu suatu kondisi persaingan pasar internasional yang semakin ketat dan lebih ramai. Setiap perusahaan penerbangan mempunyai strategi sendiri untuk menarik pengguna jasanya. Hanya perusahaan yang memiliki daya saing yang kuatlah yang mampu bertahan, tak terkecuali Royal Brunei Airlines.
Royal Brunei Airlines sebagai perusahaan penerbangan yang meraih peringkat ke-5 sebagai Best Business Class di Asia selalu berusaha untuk memberikan keunggulan pada pelayanannya guna memuaskan para konsumennya. Pelayanan tersebut mencakup pelayanan sebelum keberangkatan (Pre Flight Service), pada saat terbang (In Flight Service) dan pada saat setelah terbang (Post Flight). Pelayanan harus dilakukan dengan sebaik mungkin serta dengan cara yang professional. Ini akan berpengaruh terhadap citra perusahaan karena pelayanan itu dirasakan langsung oleh penumpang yang memakai jasa penerbangan tersebut.
Kecepatan, ketepatan waktu, serta keselamatan dan keamanan penerbangan menjadi tuntutan yang paling utama bagi para penumpang sehingga terjadinya keterlambatan bukanlah hal yang diinginkan. Royal Brunei Airlines selalu berusaha untuk memberikan serta meningkatkan kualitas pelayanan guna mendapatkan kepercayaan bagi para pengguna jasanya
Setiap perusahaan harus mengetahui bagian-bagian lingkungan yang harus dipantau apabila ingin mewujudkan tujuannya. Perusahaan harus memiliki strategi untuk mengikuti kecenderungan atau perkembangan, perusahaan perlu mengidentifikasi peluang dan ancaman yang tersirat. Selain mengetahui peluang yang menarik dilingkungan dan ancaman, perusahaan perlu juga memiliki kompetensi yang dibutuhkan untuk sukses dalam peluang serta mampu dalam menghadapi ancaman. Setiap perusahaan perlu mengevaluasi kekuatan dan kelemahannya secara periodik. Setiap faktor dinilai apakah merupakan kekuatan utama, kekuatan minor, faktor netral, kelemahan minor atau kelemahan utama. Dalam perusahaan yang kapabilitas pemasarannya kuat, beberapa faktor pemasaran akan muncul sebagai kekuatan utama.
Dalam perkembangannya saat ini, analisis SWOT banyak dipakai dalam penyusunan perencanaan strategi bisnis yang bertujuan untuk menyusun strategi bisnis yang bertujuan untuk menyusun strategi jangka panjang sehingga arah dan tujuan dapat dicapai dengan jelas dan dapat segera diambil keputusan berikut semua perubahannya dalam menghadapi pesaing. Begitu pula dengan Royal Brunei Airlines, Untuk memaksimalkan kekuatan dan merebut peluang yang ada, dan dapat meraih keberhasilan, dibutuhkan perencanaan bisnis yang baik agar dapat menjalankan bisnis yang efektif dan efisien, dengan menyusun perencanaaan strategi melalui Analisis SWOT.
Atas dasar itulah penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam dengan mengambil judul : “Analisis Strategi dalam meningkatkan jumlah penumpang pada Royal Brunei Airlines rute Jakarta-Bandar Seri Begawan tahun 2009”
B. Perumusan Masalah
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang masalah, maka identifikasi adalah :
a. Kegiatan pelayanan pesawat pada saat keberangkatan.
b. Strategi Pemasaran yang kurang efektif.
c. Persaingan yang sangat tinggi
d. Peraturan dan Ketetapan pemerintah yang kurang kondusif
e. Promosi yang tidak maksimal.
f. Frekuensi penerbangan yang sedikit.
2. Pembatasan Masalah
Penulis hanya membatasi masalah dalam ruang lingkup yang berkaitan dengan Royal Brunei Airlines divisi penumpang sebagai berikut :
a. Strategi untuk meningkatkan jumlah penumpang tahun 2009
b. Faktor internal (kekuatan dan kelemahan).
c. Faktor eksternal (peluang dan ancaman).
d. Pelayanan penumpang pada tahun 2009
3. Pokok Permasalahan
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas maka pokok permasalahan dalam penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut :
a. Bagaimana faktor internal yang meliputi kekuatan dan kelemahan yang dimiliki Royal Brunei Airlines divisi penumpang di Jakarta pada tahun 2009?
b. Bagaimana faktor eksternal yang meliputi peluang dan ancaman yang dihadapi Royal Brunei Airlines divisi penumpang di Jakarta pada tahun 2009 ?
c. Bagaimana strategi yang harus dilakukan oleh Royal Brunei Airlines dalam meningkatkan jumlah penumpang rute Jakarta-Bandar Seri Begawan pada tahun 2009 ?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
a. Untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh Royal Brunei Airlines divisi penumpang di Jakarta pada tahun 2009.
b. Untuk mengetahui peluang dan ancaman yang dimiliki oleh Royal Brunei Airlines divisi penumpang di Jakarta pada tahun 2009.
c. Untuk mengetahui strategi yang harus dilakukan Royal Brunei Airlines dalam meningkatkan jumlah penumpang rute Jakarta - Bandar Seri Begawan tahun 2009.
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi Peneliti
Untuk dapat menambah pengetahuan dan wawasan dalam membandingkan tentang apa yang diketahui penulis dari materi kuliah dengan yang terjadi di lapangan, khususnya tentang strategi yang harus dilakukan Royal Brunei Airlines dalam meningkatkan jumlah penumpang rute Jakarta-Bandar Seri Begawan tahun 2009 serta untuk memenuhi salah satu syarat dalam pencapaian gelar sarjana ekonomi jurusan manajemen transportasi udara.
b. Bagi Perusahaan
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk menganalisis dan mengambil keputusan dalam menetapkan strategi yang dilakukan Royal Brunei Airlines dalam meningkatkan jumlah penumpang rute Jakarta - Bandar Seri Begawan pada masa yang akan datang.
c. Bagi Masyarakat dan Lembaga STMT TRISAKTI
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi tambahan pengetahuan mengenai strategi pemasaran dan informasi lainnya bagi pembaca dan perkembangan ilmu pengetahuan.
D. Metodologi Penelitian
1. Metode Pengumpulan Data
Didalam memperoleh data serta keterangan-keterangan yang diperlukan dipergunakan beberapa teknik pengumpulan data. Hal ini dimaksudkan agar dapat diketahui teknik yang dipergunakan dalam upaya memperoleh data.
Untuk memperoleh data dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode sebagai berikut :
a. Riset Lapangan (Field Research)
Metode penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan data yang diperlukan secara langsung dari objek yang diteliti yaitu Royal Brunei Airlines, tempat penulis melakukan Praktek Kerja Lapangan. Dalam memperoleh data-data tersebut penulis menggunakan teknik pengumpulan data yaitu :
1) Wawancara
Dilakukan secara lisan kepada pihak-pihak yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas untuk memperoleh informasi melalui tatap muka dan diskusi kecil.
2) Mencatat data yang ada diperusahaan
Data-data yang dicatat dapat mengacu pada laporan bulanan, dokumen-dokumen atau arsip yang berhubungan dengan bidang penulisan yang diambil penulis.
3) Pengamatan secara langsung (Observasi)
Mengamati secara jelas teliti apa yang terjadi dilapangan yang berkaitan dengan bidang penulisan yang diambil penulis.
b. Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Guna melengkapi data yang ada, Penulis membaca beberapa buku mengenai manajemen transportasi udara, manajemen pemasaran serta literature lain yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti.
2. Metode Analisis Data
a. Analisis SWOT
Dalam rangka menganalisis data yang yang telah ada, maka penelitian ini menggunakan teknik Analisis SWOT.
Menurut Freddy rangkuti (2006: 18-19) Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strenght) dan peluang (Opportunities), namun secara kebersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness), dan Ancaman (Threats).
1) Cara Menyusun Formula Strategi
Formulasi strategi disusun berdasarkan analisis yang diperoleh dari penerapan model SWOT tahapan kegiatannya adalah :
1) Tentukan faktor-faktor strategis internal (Tabel 1-1)
2) Tentukan faktor-faktor strategis eksternal (Table 1-2)
3) Analisis SWOT menurut diagram (Gambar 1-1)
4) Analisis SWOT menurut matriks TOWS (Gambar 1-2)
5) Analisis menurut matrik internal dan eksternal (Gambar 1-3)
Tabel I-1
Faktor-faktor Strategis Internal
Faktor Strategis Internal | Bobot | Rating | Skor |
Kekuatan | | | |
a. | | | |
b. | | | |
Jumlah | | | |
Kelemahan | | | |
a. | | | |
b. | | | |
Jumlah | | | |
Total | | | |
Tabel I-2
Faktor-Faktor Strategi Eksternal
Faktor Strategis Eksternal | Bobot | Rating | Skor |
Peluang | | | |
a. | | | |
b. | | | |
Jumlah | | | |
Ancaman | | | |
a. | | | |
b. | | | |
Jumlah | | | |
Total | | | |
2) Cara Membuat Analisis SWOT
Penelitian menunjukkan kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari lingkungan internal, Strenght, dan Weaknesses serta lingkungan eksternal, Opportunities dan Threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal Peluang (Opportunities) dan Ancaman (Threats) dengan faktor internal kekuatan (strengths) dan Kelemahan (weaknesses)
Analisis SWOT menurut Freddy Rangkuti (2006:19)
Gambar I-1
ANALISIS SWOT
3. Mendukung strategi 1. Mendukung strategi
KEKUATAN INTERNAL KELEMAHAN INTERNAL
turn-around agresif
4. Mendukung strategi 2. Mendukung strategi
Defensif diversifikasi
BERBAGAI ANCAMAN
Penjelasan Matriks menurut Freddy Rangkuti (2006:20) adalah sebagai berikut :
a. Kuadran I : Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth Oriental Strategy).
b. Kuadran II : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi.
c. Kuadran III : Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi dilain pihak, ia menghadapi beberapa kendala atau kelemahan internal. Kondisi bisnis pada kuadran III ini mirip dengan question mark pada BCG matrik. Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik.
d. Kuadaran IV : ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut mengahadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.
Gambar I-2
Matrik TOWS
IFAS EFAS | STRENGTH(S) Tentukan faktor kekuatan internal | WEAKNESSES(W) Tentukan faktor kelemahan internal |
OPPORTUNITIES (O) Tentukan peluang eksternal | STRATEGI SO Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang | STRATEGI WO Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memannfaatkan peluang |
THREATS (T) Tentukan ancaman eksternal | Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman | STRATEGI WT Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman |
Sumber : Freddy Rangkuti (2006:31)
1) Strategi SO
Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.
2)
Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman.
3) Strategi WO
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.
4) Strategi WT
Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.
Gambar I-3
Total skor faktor strategi internal
4.0 3.0 2.0 1.0
I Pertumbuhan | II Pertumbuhan | III Penciutan |
IV Stabilitas | V Pertumbuhan/Stabilitas | VI Penciutan |
VII Pertumbuhan | VIII Pertumbuhan | IX Likuidasi |
Total Skor Faktor strategi eksternal
Tinggi
3.0
Menengah
2.0
Rendah
1.0
Sumber :Freddy Rangkuti (2006:151)
E. Sistematika Penulisan
Sistematika dalam penulisan skripsi ini pada dasarnya dibagi dalam 5 bab belum termasuk kata pengantar, daftar isi, dan lampiran-lampiran.
BAB I : PENDAHULUAN
Uraian bab ini tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penulisan, metodologi penelitian yang disusun dan digunakan serta dipaparkan dalam bentuk hipotesis, dan sistematika penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORI
Bab ini menguraikan secara sistematis tentang variabel penelitian seperti pengertian tentang jasa, pemasaran, pemasaran jasa, manajemen pemasaran jasa, pelayanan dalam industri penerbangan, manajemen strategi, dan analisis SWOT.
BAB III : GAMBARAN UMUM ROYAL
Bab ini berisi hal-hal yang menguraikan sejarah singkat perusahaan, visi dan misi perusahaan, organisasi dan manajemen serta kegiatan perusahaan.
BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Bab ini melaporkan hasil analisis SWOT berupa kelemahan dan kekuatan yang dimiliki oleh Royal Brunei Airlines divisi penumpang di Bandar Udara Soekarno Hatta serta ancaman dan peluang yang dihadapi oleh Royal Brunei Airlines divisi penumpang , aspek penilaian SWOT, analisis SWOT menurut diagram, TOWS dan matrik, serta strategi yang harus dilakukan Royal Brunei Airlines dalam meningkatkan jumlah penumpang.
BAB V : PENUTUP
Bab ini merupakan bab terakhir yang didalamnya terdapat kesimpulan dari pembahasan masalah selain itu penulis juga berupaya untuk menyampaikan saran-saran kepada Royal Brunei Airlines Jakarta yang mungkin bermanfaat bagi perusahaan.
No comments:
Post a Comment