twitter
    Find out what I'm doing, Follow Me :)

Friday, November 20, 2009

Oleh Dwi Putri Setyowati.

“PENGARUH FREKUENSI PENERBANGAN TERHADAP JUMLAH SEAT YANG TERJUAL PADA PT. GARUDA INDONESIA JAKARTA - DENPASAR BULAN OKTOBER 2007 – SEPTEMBER 2009”.



BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dunia penerbangan khususnya penerbangan komersial berkembang cukup cepat seiring dengan perkembangan perekonomian dan teknologi. Perkembangan ini semakin terasa era globalisasi. Sering dengan itu maka semakin dibutuhkannya alat transportasi yang cepat dan dapat mendukung globalisasi itu sendiri. Hal itu juga di dukung dengan berkembangnya teknologi dan dengan di ciptakannya pesawat terbang yang semakin canggih.

Peranan transportasi sangat penting pada saat ini seiring semakin meningkatnya pertumbuhan arus penumpang dan barang, pemerintah mulai membenahi sistem transpotasi di bidang transportasi udara. Dengan keterbatasan yang ada dalam pemberian jasa transportasi inilah baik di tinjau dari segi ilmu, teknologi dan sumber daya.

Dunia transportasi yang semakin berkembang khususnya di sektor perhubungan udara dimanfaatkan oleh para pengusaha jas transpotasi udara untuk memperluas dan memperbanyak pesawat. Mobilitas masyarakat yang semakin lama semakin tinggi, memgakibatkan jasa transpotasi udara semakin menjamur. Dengan menggunakan transportasi udara sampai ditempat tujuan secara cepat dan aman menjadi dambaan setiap konsumen. Tingginya mobilitas membawa konsekuensi bagi pelaku bisnis juga transportasi udara ini untuk semakin bersaing dalam dunia usaha penerbangan.

Bagi industri jasa penerbangan, maraknya perusahaan penerbangan membawa dua skenario : pertama, persaingan lebih hidup. Masing-masing perusahaan memberikan harga paling kompetitif dan pelayanan yang optimal agar bisa menarik penumpang dan memenangkan persaingan, karena hanya perusahaan penerbangan yang memberikan pelayanan excellence dan sangat efisien yang akn keluar sebagai pemenang.

Kedua, maraknya persaingan mengakibatkan para perusahaan penerbangan melakukan perang harga, perusahaan yang merugi tidak akan bias menamkan frekuensi baru sehingga akan gugur satu persatu. Hanya perusahaan yang tetap menjadi penumpang yang akan bertahan. Dalam usahanya untuk dapat menarik penumpang, para industry jasa penerbangan hendaknya lebih peka terhadap keinginan penumpang. Untuk itulah, maka perusahaan perlu menilai factor-faktor apa saja yang akan mempengaruhi kepuasan pelanggannya dan apakah telah memenuhinya. Misalnya dengan melakukan pengaturan distribusi (frekuensi penerbangan) berimbang dan terarah. Frekuensi penerbangan merupakan jumlah penerbangan dari tempat asal ke tempat tujuan dalam kurun waktu tertentu.

Pemilihan atas penggunaan tipe pesawat juga berpengaruh dalam menentukan frekuensi penerbangan, dimana pilihan penggunaan tipe pesawat kecil dengan tingkat frekuensi penerbangan yang rendah yang pada akhirnya dapat menentukan laba/ keuntungan perusahaan.

Guna dapat berkompetisi, garuda Indonesia Jakarta melakukan strategi bisnis dalam memenangkan pasar dengan menigkatkan pemasaran, penjualan, ketepatan waktu, kualitas pelayanan dan analisis pembauran marketing.

Adapun ketertarikan penulis untuk melakukan penelitian pada PT. Garuda Indonesia karena penerbangan ini merupakan penerbangan pertama di Indonesia yg memiliki citra perusahaan yang tinggi di mata masyarakat dan merupakan penerbangan internasional.

Berdasarkan hal tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk memilih judul “PENGARUH FREKUENSI PENERBANGAN TERHADAP JUMLAH SEAT YANG TERJUAL PADA PT. GARUDA INDONESIA JAKARTA - DENPASAR BULAN OKTOBER 2007 – SEPTEMBER 2009”.

B. Perumusan Masalah

1. Identifikasi masalah

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang masalah tersebut, maka penulis mengidentifikasi masalahnya adalah :

a. Frekuensi penerbangan pada bulan oktober 2007 – September 2009.

b. Permintaan seat rute Jakarta-Denpasar pada bulan oktober 2007-september 2009.

c. Hubungan antara frekuensi penerbangan dengan jumlah seat yang terjual pada rute Jakarta-Denpasar.


2. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan diatas, penulis hanya membatasi permasalahan mengenai tingkat frekuensi penerbangan dan jumlah seat yang terjual untuk rute Jakarta-denpasar pada PT. Garuda Indonesia Airline Jakarta bulan oktober 2007- September 2009.

3. Pokok Permasalahan

a. Seberapa besar perkembangan frekuensi penerbangan untuk rute jakatra-Denpasar pada PT. Garuda Indonesia bulan oktober 2007- September 2009 ?

b. Seberapa besar perkembangan seat yang terjual untuk rute Jakarta-Denpasar pada PT. Garuda Indonesia pada bulan oktober 2007- September 2009 ?

c. Apakah ada hubungan antara tingkat frekuensi penerbangan dengan jumlah seat yang terjual untuk rute Jakarta-Denpasar bulan oktober 2007- September 2009 ?

C. Tujuan dan manfaat penelitian

1. Tujuan penelitian

Secara sederhana, tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui perkembangan frekuensi penerbangan rute Jakarta-Denpasar selama bulan Oktober 2007 – September 2009.

b. Untuk mengetahui perkembangan seat yang terjual untuk rute Jakarta-denpasar selama bulan Oktober 2007- September 2009.

c. Untuk mengetahui hubungan antara frekuensi penerbangan dengan jumlah seat yang terjual rute Jakarta-denpasar bulan Oktober 2007- Septembar 2009.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah;

a. Bagi Penulis

1. Guna memperluas wawasan pengetahuan penulis mengenai transportasi udara dan pemasaran jasa transportasi udara.

2. Sebagai bekal bagi penulis untuk mengaplikasikan teori yang di dapat pada dunia kerja secara nyata.

b. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini akan sangat bermanfaat bagi PT. Garuda Indonesia sebagai bahan masukan dan evaluasi perusahaan guna meningkatkan volume penjualan dalam mencapai tujuan perusahaan.

c. Bagi Masyarakat

Untuk menambah wawasan masyarakat mengenai strategi penjualan PT. Garuda Indonesia serta pengaruh frekuensi penerbangan terhadap jumlah seat yang terjual

D. Hipotesis

“hipotesis adalah suatu anggapan yang mungkin benar, dan sering digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan / pemecahan persoalan ataupun untuk dasar penelitian lebih lanjut”. Menurut J. Supranto ( 2000:124)

Hipotesis dari penelitian ini adalah diduga ada hubungan antar frekuensi penerbangan dengan jumlah seat yang terjual Jakarta-Denpasar bulan Oktober 2007- September 2009.

E. Metodologi Penelitian

1. Jenis dan sumber data

Menurut Supramono dan Sugiarto ( 1993:10-11) bahwa data dapat di klasifikasikan menurut jenisnya berdasarkan 4 kriteria yang disajikan dalam table berikut:

Tabel 1.1

Jenis Data Berdasarkan Empat Kriteria

kriteria

Jenis

Keterangan

1. sifatnya

a. kualitatif

Data yang besifat menggolongkan saja


b. kuantitatif

Data yang bebentuk angka

2. sumbernya

a. internal

Data yg menggambarkan keadaan



Dalam


b. eksternal

Data yang menggambarkan tentang keadaan diluar organisasi

3. cara memperolehnya

a. primer

Data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh peneliti lansung dari responden.


b. sekunder

Data yang diperoleh dalam bentuk sudah jadi yaitu diolah dan disajikan oleh pihak laen.

4. Waktu pengumpulan

a. Cross section

Data yang dikumpulkan pada waktu tertentu saja


b. Time series

Data yang dikumpulkan dari beberapa tahapan waktu.

Sumber : Suparmono dan Sugiarto (1993:10-11)

a. Jenis data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif (data numeric) dan data kualitatif (data kategori) perusahaan.

b. Sumber data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang sudah ada / data berdasarkan dokumentasi perusahaan. Data tersebut dalam bentuk jumlah distribusi frekuensi dan jumlah seat yang terjual rute Jakarta-Denpasar periode bulan Oktober 2007-September 2009.

2. Populasi dan Sample

Populasi adalah wilayah generasilasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang kuantitas dan karakteristil tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya (sugiono, 2006:55). Adapun populasi data dalan penelitian ini merupakan obyek secara keseluruhan yaitu jumlah frekuensi penerbangan dan jumlah seat yang terjual seluruh tahun.

Sample adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (sugiono, 2006:56). Adapun sample yang diambil dalam penelitian ini pada bulan Oktober 2007-September 2009 terhadap frekuensi penerbangan dan seat yang terjual. Sample ini dilakukan untuk mempermudah untuk melakukan penelitian.

3. Metode Pengumpulan Data

a. Riset Lapangan (field research)

Dalam metode ini penelitian dilakukan secara langsung pada objek penelitian, yaitu perusahaan yang bersangkutan. Hal ini dimaksudkan memperoleh data sekunder, yaitu dengan cara mempelajari statistik perkembangan frekuensi penerbangan dan penjualan seat. Selain itu penulis melakukan pengamatan secara langsung (observasi) pada PT. Garuda Indonesia.

b. Riset Pustaka (Library Research)

Untuk dapat melengkapi data yang dibutuhkan, penulis menggunakan beberapa literature, teks book, serta dokumen-dokumen yang ada dan berhubungan dengan masalah yang diteliti.

4. Metode Analisis Data

Pemecahan Masalah penelitian dalam penyusunan skripsi ini dilakukan melalui teknik analisis data yang diperoleh disusun berdasarkan 2 variabel (mencari hubungan) yaitu variable bebas (x) dan variable terikat (y).

Variabel bebas disini adalah frekuensi penerbangan sedangkan variabel terikatnya adalah jumlah seat yang terjual pada PT. Garuda Indonesia.

a. Persamaan Garis Regresi

Digunakan untuk mencari hubungan proposional antara variabel X dan Variabel Y, yaitu jika X naik maka Y naik. Adapun persamaan garis regrasi adalah : (J.Supranto 2000:174)

Y = a + bX

Dimana :

X = Variabel bebas (frekuensi penerbangan)

Y = Variabel terikat (jumlah seat yang terjual)

a = Bilangan tetap

b = Koefisien regersi

untuk mencari nilai a dan b adalah :

a = - b

___ ___

n n

b = n [ () – () ()]

_____________________

n () – ()²

b. Analisis Koefisien Korelasi

Suatu metode statistika yang digunakan untuk mengetahui kuat tidaknya derajat hubungan garis lurus (linier) antara dua variabel atau lebih, nilai koefisien korelasi ini paling sedikit -1 dan paling besar +1, jika dibuat persamaan dapat dinyatkan sebagai berikut : -1<>

1. Jika r = -1 atau mendekati -1, maka hubungan antara kedua variabel tersebut dinyatkan sangat kuat negative.

2. Jika r = +1 atau mendekati +1, maka hubungan antara kedua variabel tersebut dinyatakan sangat kuat dan positif.

3. Jika r = 0, maka tidak ada hubungan antara kedua variabel atau hubungan sangat lemah.

Rumus :

n ∑XY - ∑X ∑Y

r = --------------------------------------------

Keterangan :

r = koefisien korelasi X dan Y

n = ∑ sampel

X = Variabel Independen ( frekuensi penerbangan )

Y = Variabel Dependen ( jumlah seat yang terjual )

Tabel I.2

Pedoman untuk memberi interpretasi koefisien korelasi

INTERVAL

TINGKAT HUBUNGAN

0,00 – 0,199

Sangat Rendah

0,20 – 0,399

Rendah

0,40 – 0, 599

Sedang

0, 60 – 0,799

Kuat

0,80 – 1,000

Sangat Kuat

sumber : Sugiyono (2006: 216)

c. Koefisiensi Penentu ( KP )

Digunakan untuk mengetahui berapa besar kontribusi / pengaruh dari variabel X terhadap naik turunnya variabel Y dengan rumus ( J.Suprapto 2000:153):

KP = r² x 100 %

Keterangan :

KP = Koefisien Penentu

R = Koefisien Korelasi X dan Y

F. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini dijelaskan mengenai latar belakang masalah penulisan, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, hipotesis dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini dijelaskan mengenai teori manajemen pemasaran, strategi pemasaran, bauran pemasaran, pengertian frekuensi penerbangan dengan seat yang terjual.

BAB III GAMBARAN UMUM PT. GARUDA INDONESIA JAKARTA

Dalan bab ini menjelaskan mengenai gambaran umum PT. Garuda Indonesia yaitu sejarah berdirinya PT. Garuda Indonesia, Organisasi dan manajemen, bidang usaha dari PT. Garuda Indonesia.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini menjelaskan analisis frekuensi penerbangan, analisis seat yang terjual dan analisis hubungan frekuensi penerbangan dengan seat yang terjual.

BAB V PENUTUP

Berisikan mengenai kesimpulan dari hasil analisis pembahasan, serta menyampaikan saran-saran yang mungkin bermanfaat bagi PT. Garuda Indonesia.

No comments:

Post a Comment